1. sudahkah kamu paham dengan sumpah dari pemuda uantuk orang sebelum dan setelah mu
1. apa kamu sedah merasa sebagai pemuda yang memberikan kontribusi padabangsa
1. apa kamu pemuda yang akan bertanggung jawap untuk hancurnya bangsa kita20tahun kedepan
kaloiya jangan pernah baca artikel ini
Sumpah Pemuda
kata situs wikipedia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasYang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua[1] yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta), Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan"
Berikut ini adalah bunyi "Sumpah Pemuda" sebagaimana tercantum pada salah satu bagian Museum Sumpah Pemuda[2]. Penulisan ini menggunakan ejaan van Ophuysen.
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoewa
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Rumusan Kongres
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. [3] Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.[4]isi resmi sebelum di refisi masa orde baru
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928
Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
-
Abdul Muthalib Sangadji
-
Purnama Wulan
-
Abdul Rachman
-
Raden Soeharto
-
Abu Hanifah
-
Raden Soekamso
-
Adnan Kapau Gani
-
Ramelan
-
Amir (Dienaren van Indie)
-
Saerun (Keng Po)
-
Anta Permana
-
Sahardjo
-
Anwari
-
Sarbini
-
Arnold Manonutu
-
Sarmidi Mangunsarkoro
-
Assaat
-
Sartono
-
Bahder Djohan
-
S.M. Kartosoewirjo
-
Dali
-
Setiawan
-
Darsa
-
Sigit (Indonesische Studieclub)
-
Dien Pantouw
-
Siti Sundari
-
Djuanda
-
Sjahpuddin Latif
-
Dr.Pijper
-
Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
-
Emma Puradiredja
-
Soejono Djoenoed Poeponegoro
-
Halim
-
R.M. Djoko Marsaid
-
Hamami
-
Soekamto
-
Jo Tumbuhan
-
Soekmono
-
Joesoepadi
-
Soekowati (Volksraad)
-
Jos Masdani
-
Soemanang
-
Kadir
-
Soemarto
-
Karto Menggolo
-
Soenario (PAPI & INPO)
-
Kasman Singodimedjo
-
Soerjadi
-
Koentjoro Poerbopranoto
-
Soewadji Prawirohardjo
-
Martakusuma
-
Soewirjo
-
Masmoen Rasid
-
Soeworo
-
Mohammad Ali Hanafiah
-
Suhara
-
Mohammad Nazif
-
Sujono (Volksraad)
-
Mohammad Roem
-
Sulaeman
-
Mohammad Tabrani
-
Suwarni
-
Mohammad Tamzil
-
Tjahija
-
Muhidin (Pasundan)
-
Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
-
Mukarno
-
Wilopo
-
Muwardi
-
Wage Rudolf Soepratman
-
Nona Tumbel
Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
- Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
Kong Liong. - 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
yaitu :
a. Kwee Thiam Hong
b. Oey Kay Siang
c. John Lauw Tjoan Hok
d. Tjio Djien kwieNaskah Sumpah Pemuda Dimanipulasi.?
Hasil Scan Naskah Sumpah Pemuda
Sumber : andy.web.id
Menurut Rizal, tidak ada kata-kata sumpah dalam naskah otentik Sumpah Pemuda yang dibuat pada tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini diketahui Rizal dari pemberitaan surat kabar Sinpo, surat kabar pertama yang memberitakan hasil Kongres Pemuda II tahun 1928. "Di situ cuma ditulis putusan kongres. Disebut bahwa kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Tidak ada kata sumpah," kata Rizal.
Rizal menduga ada kesengajaan mengubah isi teks Sumpah Pemuda yang dilakukan setelah tahun 1950an dimana banyak terjadi pemberontakan di daerah. Penyusupan kata sumpah dimaksudkan untuk menciptakan kesakralan dalam keputusan hasil Kongres Pemuda II tahun 1928. Sehingga, sambung Rizal, pemuda akan berpikir dua kali apabila ingin melanggar tiga poin dalam keputusan kongres tersebut. "Diproduksi tahun 50an supaya berkaitan dengan Sumpah Palapa. Pakai sumpah juga supaya sakral. Kalau kita keluar dari sumpah itu maka celaka lah," papar Rizal.
Dari segi sejarah, Rizal menilai manipulasi dalam teks Sumpah Pemuda tersebut sangat mengganggu. Ia berharap kebohongan sejarah ini bisa diluruskan.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Poempida Hidayatullah, tak memusingkan ada tidaknya kata sumpah dalam teks asli Sumpah Pemuda tahun 1928. Pasalnya, peristiwa Sumpah Pemuda telah menjadi legitimasi perjuangan pemuda hingga saat ini. Hanya saja, Poempida menilai bahwa tiga poin dalam Sumpah Pemuda sudah tidak relevan dengan masa sekarang.
Menurutnya, perlu ditambahkan satu poin lagi yakni sumpah satu sejahtera. "Harus ditambah satu sejahtera. Karena jika kesejahteraan tidak dirasa pemuda maka gagal sudah negara ini," ujar politisi berusia 40 tahun tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar